BRK Padang

Loading

Tantangan dan Kendala dalam Proses Eksekusi Hukuman di Indonesia

Tantangan dan Kendala dalam Proses Eksekusi Hukuman di Indonesia


Tantangan dan kendala dalam proses eksekusi hukuman di Indonesia memang tidak bisa dianggap remeh. Menjalankan proses eksekusi hukuman seringkali menjadi hal yang rumit dan penuh dengan berbagai rintangan.

Salah satu tantangan utama dalam proses eksekusi hukuman di Indonesia adalah masalah kelembagaan. Menurut Prof. Dr. Abdul Fickar Hadjar, seorang pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, “Sistem kelembagaan yang belum efektif dan efisien seringkali menjadi hambatan utama dalam proses eksekusi hukuman di Indonesia.”

Selain masalah kelembagaan, kendala lain yang sering dihadapi adalah minimnya koordinasi antara lembaga terkait. Hal ini juga disampaikan oleh Pakar Hukum Pidana, Prof. Dr. Busyro Muqoddas, bahwa “Koordinasi yang kurang baik antara kepolisian, kejaksaan, dan lembaga pemasyarakatan seringkali membuat proses eksekusi hukuman menjadi lambat dan terhambat.”

Tak hanya itu, masalah keberlanjutan proses eksekusi hukuman juga seringkali menjadi kendala. Menurut data dari Kementerian Hukum dan HAM, terdapat sekitar 13.000 narapidana yang belum dieksekusi hukumannya hingga saat ini. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah dalam meningkatkan efisiensi proses eksekusi hukuman di Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan dan kendala tersebut, dibutuhkan upaya yang sungguh-sungguh dari semua pihak terkait. Menurut Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga, “Kami terus berupaya untuk meningkatkan koordinasi antar lembaga terkait, memperbaiki sistem kelembagaan, dan memastikan proses eksekusi hukuman berjalan dengan lancar.”

Dengan kesadaran akan pentingnya proses eksekusi hukuman yang efektif dan efisien, diharapkan tantangan dan kendala dalam proses tersebut dapat diatasi dengan baik demi terwujudnya penegakan hukum yang adil dan berkeadilan di Indonesia.